Jumat, 09 April 2010

Habib Luthfi: Kiai, Kembalilah Urusi Umat


Banyaknya anak-anak muda NU kehilangan arah bukan karena kesalahan mereka yang tidak mau belajar tentang NU, akan tetapi karena makin jarangnya para sesepuh dan kiai menularkan ilmu kepada mereka yang disebabkan oleh kesibukan para kiai di bidang yang lain. Jika ada anak-anak NU pindah ideologi, sekali lagi jangan salahkan mereka, mestinya kita harus sadar, bahwa kita belum memberikan yang terbaik kepada mereka.
Demikian dikatakan Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Rais Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah al Mu'tabarah An Nahdliyyah dihadapan ratusan kiai dan tokoh NU se Kota Pekalongan Ahad malam (22/11) di rumah KH Akrom Sofwan salah seorang mustasyar PCNU Kota Pekalongan.

Dikatakan, kesibukan kiai pada bidang lain yang semestinya bukan menjadi urusannya telah membuat kita prihatin. Sementara yang seharusnya menjadi garapan ulama dan kiai untuk membumikan ajaran aswaja justru terabaikan.

Habib Luthfi pantas marah dan jengkel jika melihat kiprah sebagian kiai saat ini lebih sibuk dibanding orang-orang partai politik. Pasalnya, setiap ada kegiatan lailatul ijtima', kajian hukum Islam (bahtsul masail), maupun kegiatan-kegiatan keagamaan yang dimotori Nahdlatul Ulama jarang mendapat respon, akan tetapi jika diajak bicara seputar pilkada dan sejenisnya mereka sangat antusias.

Menurut Habib Luthfi yang juga Ketua MUI Jawa Tengah, persoalan yang sangat mendasar yang segera digarap oleh para kiai saat ini ialah, bagaimana anak-anak NU ke depan tidak melenceng akidahnya.

"Kita jangan terlena dengan penampilan mereka yang sesungguhnya telah menebar racun yang amat berbahaya bagi generasi penerus kita," tandasnya.

Habib Luthfi meminta kepada para kiai untuk kembali melakukan pembinaan umat secara totalitas melalui kajian kitab dan pembumian ajaran aswaja secara rutin. Jika hal ini tidak segera kita lakukan, jangan berharap NU bisa bertahan pada masa yang akan datang.

Acara yang diikuti para kiai dan tokoh NU se-Kota Pekalongan semula diagendakan untuk membicarakan masalah seputar ke-NU-an pada tahun 2010 mendatang, akan tetapi oleh Habib Luthfi dimanfaatkan untuk memberikan pencerahan sekaligus tausyiyah seputar kiprah kiai di tengah-tengah masyarakat perkotaan. (miz/NU Online)
Sumber : www.habiblutfiyahya.net

3 komentar:

  1. ayo berfastabiqulkhoiroot.....dunia perlu,tapi akhirat jauh lebih penting........jangan abaikan masa depan generasi muda,mereka butuh bimbingan,sentuhan lembut,....

    BalasHapus
  2. maaf, mas. logo NU yang mas pasang itu salah. bacaan arabnya bukan nahdlatul ulama نهضة العلماء, tapi نهضة الاعلماء. Ini keliru. Di mesin pencarian Google, logo salah ini selalu muncul di barisan pertama. MPR-RI pernah mengunduh dan menggunakan logo seperti ini saat menggelar ToT Empat Pilar bersama NU dan Muhammadiyah. Tolong diperbaiki, khawatir menyebar luas.
    Terima Kasih.

    BalasHapus
  3. Iya lho, tentang munculnya 'logo NU yang salah' ini sudah tersebar luas, jangan sampai blog sampean ini dianggap sebagai sumber atau pengunggah logo yang 'sengaja disalahkan' tersebut..

    Mohon segera diupdate gambar/logo yang dipasang di atas..

    BalasHapus

Tentang Saya

Foto saya
ibnu sulaeman Bin Surip Bin Toyib Bin Mustofa ibnu sulaeman Bin Surip Bin Toyib Bin Mustofa ibnu sulaeman Bin Surip Bin Toyib Bin Mustofa ibnu sulaeman Bin Surip Bin Toyib Bin Mustofa ibnu sulaeman Bin Surip Bin Toyib Bin Mustofa ibnu sulaeman Bin Surip Bin Toyib Bin Mustofa ibnu sulaeman Bin Surip Bin Toyib Bin Mustofa ibnu sulaeman Bin Surip Bin Toyib Bin Mustofa ibnu sulaeman Bin Surip Bin Toyib Bin Mustofa ibnu sulaeman Bin Surip Bin Toyib Bin Mustofa ibnu sulaeman Bin Surip Bin Toyib Bin Mustofa ibnu sulaeman Bin Surip Bin Toyib Bin Mustofa